Sabtu, 18 Desember 2010

Perersmian Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Melati I Dusun I Desa Lebuh Kecamatan Kundur Utara

KUNDUR UTARA- Wakil Bupati Karimun, H Aunur Rafiq meresmikan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Melati I yang berada di Dusun I Desa Lebuh Kecamatan Kundur Utara, Rabu (15/12).

Peresmian yang disejalankan dengan tabliq Akbar 1 Muharam 1431 Hijriyah, dihadiri Camat Kundur Utara Sukari, SH serta masyarakat Desa Lebuh. Posyandu dibangun dengan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri tahun 2010.

Kepala Desa Lebuh, Abdul Muluk mengatakan, sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat sekitar, melalui program PNPM, terus berupaya memberdayakan masyarakat di Desa Lebuh dengan program tersebut.

"Posyandu ini merupakan kebutuhan masyarakat. Maka melalui program yang diusulkan ke PNPM inilah kita gunakan untuk membangun Posyandu di lingkungan Dusun I Desa Lebuh ini," ujar Muluk.

Sebelumnya, lanjut Muluk, kegiatan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan balita dilakukan di Kantor Desa Lebuh. Dengan dibangunnya Posyandu ini agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

"Pembangunan Posyandu ini benar-benar keinginan dan swadaya masyarakat. Kami berharap Posyandu dimanfaatkan untuk kegiatan penimbangan balita setiap bulannya dan kegiatan warga yang baik dan bermanfaat," kata Muluk.

Wakil Bupati Karimun, H Aunur Rafiq dalam sambutnya menyambut baik kegiatan ini karena dengan Posyandu tersebut. Dia berharap ke depannya dapat mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi. Perlu diketahui para kader Posyandu  merupakan pelayan kesehatan yang paling mendasar.

"Saya berharap Posyandu ini bukan hanya menimbang balita saja, tapi mari kita sama memberikan tumbuh kembang bailta serta pemeriksaan ibu hamil dan ibu menyusui, maupun lansia. Sehingga keberadaan Posyandu sangat dibutuhkan masyarakat," kata Rafiq. (hk/km)

Kondisi Dermaga Desa Lebuh dan Desa Penarah Memprihatinkan


Karimun, batamtoday - Dua dermaga rakyat Desa Lebuh dan Desa Penarah, Kecamatan Kundur Barat saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Kedua dermaga tersebut terlihat nyaris roboh karena posisi dermaga sudah turun tanpa diketahui penyebabnya.
"Meskipun demikian kondisinya, namun dermaga tersebut masih digunakan masyarakat karena tidak ada dermaga lain, dan perhatian Pemerintah Kabupaten Karimun tidak ada. Padahal dermaga yang dibangun dengan menggunakan APBD Karimun itu belum genap berusia 5 tahun, namun kondisinya sudah cukup memprihatinkan bahkan dapat dikatakan nyaris ambruk.

Kondisi ini rupanya menarik perhatian rombongan anggota DPRD Karimun lintas komisi, yang kebetulan sedang melakukan pengecekkan pengerjaan proyek-proyek  Pemerintah Kabupaten Karimun untuk 5 tahun ini. Saat tiba di lokasi kedua dermaga itu, para anggota dewan nampak kecewa.

Jamaludin Sahari, anggota DPRD Karimun dari fraksi Demokrat menyatakan kecewa atas konstruksi dari dermaga. Jamaludin mencoba mencek pada bagian bawah drmaga yang sudah nampak turun dan retak.

"Temuan ini menjadi catatan kami, dan akan kami sampaikan kepada Bupat saat sidang paripurna pada 22 Desember nanti, ujar Jamaludin kepada batamtoday di dermaga rakyat Desa Lebuh, Rabu (15/12).

Jamaludin merasa heran, dermaga ini usianya belum ada 5 tahun, tetapi kondisinya sudh sangat memprihatinkan.
"Padahal untuk membangun dermaga ini telah dikeluarkan dana miliaran rupiah," ujarnya. Apakah mereka tidak mengetahui kedalaman tiang dermaga yang pas guna mengantisipasi dermaga turun seperti in,i tanya Jamal dengan nada kecewa.

Masih kata Jamal, kami juga akan meminta pada Bupati Karimun menegur kepala SKPD yang terkait pembangunan dermaga itu. bila perlu kepala SKPD tersebut diganti karena dinilai tidak mampu melaksanakan program kerjanya dengan baik. serta mem-black list kontraktor yang membangun kedua dermaga tersebut di amsa-masa mendatang tidak bisa lagi ikut lelang proyek Pemerintah.

"Yang di-black list itu bukan hanya perusahaanya saja, tetapi juga orangnya," tegas Jamal

" Meskipun demikian kondisi dermaga masih digunakan masyarakat karena tidak ada dermaga lain, dan perhatian Pemerintah Kabupaten Karimun dalam hal ini melalui Dinas terkait nampaknya tidak ada. padahal dermaga yang dibangun dengan menggunakan APBD Karimun itu belum genap berusia 5 tahun, namun kondisinya sudah cukup memprihatinkan bahkan dapat dikatakan nyaris ambruk.

Melihat kondisi dermaga itu rombongan anggota DPRD Karimun rabu (15/12) dari lintas komisi yang melakukan pengecekan pengerjaan proyek Pemerintah Kabupaten Karimun dalam 5 tahun terakhir menjadi kecewa berat, kenapa kedua dermaga itu bisa seperti itu ujar Jamaludin Sahari salah seorang anggota DPRD Karimun dari fraksi Demokrat. apa kira kira penyebabnya sampai dermaga ini bisa seperti ini tanya Jamal sambil melihat langsung tiang dermaga yang terlihat bagian bawahnya retak.

Temuan ini nantinya akan menjadi catatan kami, dan akan kami sampaikan pada Bupati Karimun tentang mutu kinerja proyek Pemerintah dalam sidang paripurna pada 22 Desember nanti, kami heran belum ada 6 tahun usia dermaga yang telah menghabiskan dana APBD Karimun yang mencapai milyaran rupiah, sudah rusak parah apakah mereka tidak mengetahui kedalaman tiang dermaga yang pas guna mengantisipasi dermaga turun seperti ini tanya Jamal dengan nada kecewa.

Masih kata Jamal, kami juga akan meminta pada Bupati Karimun menegur kepala SKPD yang terkait dengan pembangunan dermaga itu. bila perlu kepala SKPD tersebut diganti karena dinilai tidak mampu melaksanakan program kerjanya dengan baik. serta kontraktor yang membangun kedua dermaga agar di black list tidak bisa lagi ikut lelang proyek Pemerintah, yang di black list itu perusahaan dan orang nya tegas Jamal mengahiri
(Audika)/batamtoday.com